hmmmmmmmm

hmmmmmmmm
hahahahhahahaha.......

Senin, 11 April 2011

OBSERVASI MENGENAI SUPERVISI DAN MENEJEMEN PENDIDIKAN DI SMP PERGURUAN SWASTA PAHLAWAN NASIONAL

Tugas Profesi Kependidikan

OBSERVASI MENGENAI SUPERVISI DAN MENEJEMEN PENDIDIKAN DI SMP PERGURUAN SWASTA PAHLAWAN NASIONAL
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
JULIANTY S. SIBUEA
408141077
BIOLOGI DIK B ‘08

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2011



LANDASAN TEORI
A.    SUPERVISI PENDIDIKAN
Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar dan belajar pada khususnya. Orang yang melakukan supervisi disebut supervisor. Dibidang pendidikan disebut supervisor pendidikan.
Supervisi bercirikan :
·         Research : meneliti situasi sebenarnya disekolah
·         Evalution : penilaian
·         Improvement : mengadakan perbaikan
·         Assiatance : memberikan bantuan dan bimbingan
·         Cooperation : kerjasama antara supervisor dan supervisid ke arah perbaikan situasi
Tujuan dari supervisi pendidikan:
a.       Meningkatkan mutu kinerja guru membantu guru dalam memahami tujuan pendidikan dan apa peran sekolah dalam mencapai tujuan tersebut membantu guru dalam melihat secara lebih jelas dalam memahami keadaan dan kebutuhan siswanya.
b.      Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana dengan baik.
c.       Meningkatkan keefektifan dan keefesienan sarana dan prasarana yang ada untuk dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sehingga mampu mengoptimalkan keberhasilan siswa
d.      Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah khususnya dalam mendukung terciptanya suasana kerja yang optimal yang selanjutnya siswa dapat mencapai prestasu belajar sebagaim,ana yang diharapkan.
e.       Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah sehingga tercipta situasi yang tenang dan tentram serta kondusif yang akan meningkatkan kualitas pembelajaran yang menunjukkan keberhasilan lulusan.

-          Perkembangan kurikulum merupakan gejala kemajuan pendidikan.
Perkembangan tersebut sering menimbulkan perubahan struktur maupun fungsi kurikulum. Pelaksanaan kurikulum tersebut memerlukan penyesuaian yang terus-menerus dengan keadaan nyata di lapangan. Hal ini berarti bahwa guru-guru senantiasa harus berusaha mengembangkan kreativitasnya agar daya upaya pendidikan berdasarkan kurikulum dapat terlaksana secara baik. Namun demikian, upaya tersebut tidak selamanya berjalan mulus. Banyak hal sering menghambat, yaitu tidak lengkapnya informasi yang diterima, keadaan sekolah yang tidak sesuai dengan tuntutan kurikulum, masyarakat yang tidak mau membantu, keterampilan menerapkan metode yang masih harus ditingkatkan dan bahkan proses memecahkan masalah belum terkuasai. Dengan demikian, guru dan Kepala Sekolah yang melaksanakan kebijakan pendidikan di tingkat paling mendasar memerlukan bantuan-bantuan khusus dalam memenuhi tuntutan pengembangan pendidikan, khususnya pengembangan kurikulum.
-          Pengembangan personel, pegawai atau karyawan senantiasa merupakan upaya yang terus-menerus dalam suatu organisasi.
Pengembangan personal dapat dilaksanakan secara formal dan informal. Pengembangan formal menjadi tanggung jawab lembaga yang bersangkutan melalui penataran, tugas belajar, loka karya dan sejenisnya. Sedangkan pengembangan informal merupakan tanggung jawab pegawai sendiri dan dilaksanakan secara mandiri atau bersama dengan rekan kerjanya, melalui berbagai kegiatan seperti kegiatan ilmiah, percobaan suatu metode mengajar, dan lain sebagainya.Kegiatan supervisi pengajaran merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan dalam penyelenggaraan pendidikan. Pelaksanaan kegiatan supervisi dilaksanakan oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah dalam memberikan pembinaan kepada guru. Hal tersebut karena proses belajar-mengajar yang dilaksakan guru merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Oleh karena itu kegiatan supervisi dipandang perlu untuk memperbaiki kinerja guru dalam proses pembelajaran.
Hal-hal yang diamati pengawas sekolah ketika melakukan kegiatan supervisi untuk memantau kinerja kepala sekolah, di antaranya administrasi sekolah, meliputi:
1) Bidang Akademik, mencakup kegiatan:(a) menyusun program tahunan dan semester,(b) mengatur jadwal pelajaran,(c) mengatur pelaksanaan penyusunan model satuan pembelajaran,(d) menentukan norma kenaikan kelas,(e) menentukan norma penilaian,(f) mengatur pelaksanaan evaluasi belajar,(g) meningkatkan perbaikan mengajar,(h) mengatur kegiatan kelas apabila guru tidak hadir, dan (i) mengatur disiplin dan tata tertib kelas.
2) Bidang Kesiswaan, mencakup kegiatan:(a) mengatur pelaksanaan penerimaan siswa baru berdasarkan peraturan penerimaan siswa baru, (b) mengelola layanan bimbingan dan konseling,(c) mencatat kehadiran dan ketidakhadiran siswa, dan(d) mengatur dan mengelola kegiatan ekstrakurikuler.
3) Bidang Personalia, mencakup kegiatan: (a) mengatur pembagian tugas guru,(b) mengajukan kenaikan pangkat, gaji, dan mutasi guru,(c) mengatur program kesejahteraan guru,(d) mencatat kehadiran dan ketidakhadiran guru, dan(e) mencatat masalah atau keluhan-keluhan guru.
4) Bidang Keuangan, mencakup kegiatan:(1) menyiapkan rencana anggaran dan belanja sekolah,(2) mencari sumber dana untuk kegiatan sekolah,(3) mengalokasikan dana untuk kegiatan sekolah, dan(4) mempertanggungjawab-kan keuangan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
5) Bidang Sarana dan Prasarana, mencakup kegiatan:(1) penyediaan dan seleksi buku pegangan guru,(2) layanan perpustakaan dan laboratorium,(3) penggunaan alat peraga,(4) kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah,(5) keindahan dan kebersihan kelas, dan(6) perbaikan kelengkapan kelas.
6) Bidang Hubungan Masyarakat, mencakup kegiatan:(1) kerjasama sekolah dengan orangtua siswa,(2) kerjasama sekolah dengan Komite Sekolah,(3) kerjasama sekolah dengan lembaga-lembaga terkait, dan(4) kerjasama sekolah dengan masyarakat sekitar (Depdiknas 1997).
Sedangkan ketika mensupervisi guru, hal-hal yang dipantau pengawas juga terkait dengan administrasi pembelajaran yang harus dikerjakan guru, diantaranya:
a. Penggunaan program semester
b. Penggunaan rencana pembelajaran
c. Penyusunan rencana harian
d. Program dan pelaksanaan evaluasi
e. Kumpulan soal
f. Buku pekerjaan siswa
g. Buku daftar nilai
h. Buku analisis hasil evaluasi
i. Buku program perbaikan dan pengayaan
j. Buku program Bimbingan dan Konseling. Buku pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler

B.     MANAJEMEN PENDIDIKAN
Menejemen adalah suatu proses peningkatan sumber daya yang tersedia secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan organisasi/lembaga.  Manajemen sekolah merupakan faktor yang terpenting dalam menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di sekolah yang keberhasilannya diukur oleh prestasi tamatan (output), oleh karena itu dalam menjalankan kepemimpinan, harus berpikir “sistem” artinya dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah komponen-komponen terkait seperti: guru-guru, staff TU, Orang tua siswa/Masyarakat, Pemerintah, anak didik, dan lain-lain harus berfungsi optimal yang dipengaruhi oleh kebijakan dan kinerja pimpinan.
Secara umum fungsi manajemen dibagi menjadi 7 bagian yaitu:
1.      Planning termasuk Budgeting
Planning sendiri berarti merencanakan atau perencanaan, terdiri dari 5, yaitu :
a.       Menetapkan tentang apa yang harus dikerjakan, kapan dan bagaimana melakukannya.
b.      Membatasi sasaran dan menetapkan pelaksanaan-pelaksanaan kerja untuk mencapai efektivitas maksimum melalui proses penentuan target.
c.       Mengumpulkan dan menganalisa informasi
d.      Mengembangkan alternatif-alternatif
e.       Mempersiapkan dan mengkomunikasikan rencana-rencana dan keputusan-keputusan.
2.      Organizing
Dengan ini dimaksudkan pengelompokan kegiatan yang diperlukan yakni penetapan susunan organisasi serta tugas dan fungsi-fungsi dari setiap unit yang ada dalam organisasi.
Pengorganisasian terdiri dari :
a.       Menyediakan fasilitas-fasilitas perlengkapan, dan tenaga kerja yang diperlukan untuk penyusunan rangka kerja yang efisien.
b.      Mengelompokkan komponen kerja ke dalam struktur organisasi secara teratur.
c.       Membentuk struktur wewenang dan mekanisme koordinasi.
d.      Merumuskan dan menentukan metode serta prosedur.
e.       Memilih, mengadakan latihan dan pendidikan tenaga kerja dan mencari sumber-sumber lain yang diperlukan.
3.      Staffing atau Assembling Resources
Istilah staffing diberikan Luther Gulick, Harold Koontz dan Cyril O’Donnell. Sedangkan assembling resources dikemukakan William Herbert Newman. Kedua istilah itu cenderung mengandung arti yang sama; pen-staf-an dan staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi dan pengembangannya sampai dengan usaha agar petugas memberi daya guna maksimal kepada organisasi.
4.      Directing atau Commanding
Merupakan fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi-instruksi kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas masing-masing bawahan tersebut, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju kepada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
5.      Coordinating
Salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubung-hubungkan, menyatupadukan dan menyelaraskan pekerjaan-pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerjasama yang terarah dalam usaha mencapai tujuan bersama atau tujuan organisasi.
6.      Reporting
Reporting atau pelaporan adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi baik secara lisan maupun secara tulisan.
7.      Controlling
Controlling atau pengawasan, sering disebut pengendalian, adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian dan sekaligus bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang sedang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud tercapai tujuan yang sudah digariskan.









PEMBAHASAN
LAPORAN OBSERVASI

Tempat            : SMP PERGURUAN SWASTA PAHLAWAN NASIONAL
                          Jalan Durung No:
Waktu             : 04 April 2011
Metode            : Wawancara dan Observasi langsung

a.      Observasi dalam bidang Supervisi Sekolah
Dari hasil wawacara kami kepda Kepalah Sekolah dan juga petugas Tata Usaha, didapatkan informasi bahwa orang yang bertindak sebagai supervisor di sekolag ini adalag Kepala Yayasan yaitu Bapak H. Soekarno. S. Kepala Yayasan ini berkunjung ke sekolah sebanyak 2 kali dalam sebulan. Tugas yang diemban Kepala Yayasan adalah : berkewajiban mengusahakan tercapainya maksud yayasan dengan cara menjalankan usaha-usaha yang perlu atau berguna untuk keperluan itu sesuai dengan anggaran dasar yayasan. Selain itu Kepala Yayasan juga bertugas dalam mengawasi kegiatan belajar-mengajar yang berlangsung di sekolah agar sesuai dengan ketentuan yang berlaku  serta memberikan bimbingan langsung untuk memperbaiki kesalahan yang dihadapi sekolah agar tidak ada hambatan yang terjadi. Dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya, Kepala Yayasan melakukan beberapa kegiatan saat beliau berkunjung ke sekolah.
Adapun kegiatan yang sering dilakukan Kepala Yayasan sebagai supervisor sekolah adalah:
                     1.         Mengikuti rapat.
Kepala Yayasan mengikuti rapat yang biasanya membahas tentang kendala-kendala yang dihadapi guru dalam melaksanakan kegiaan belajar-mengajar. Dari rapat tersebut Kepala Yaysan menjadi mengetahui seberapa besar kegiatan belajar-mengajar yang berhasil diterapkan disekolah. Sehingga nantinya Kepala Yayasan dapat melakukan kegiatan perbaikan dan perombakan di sekolah.
                     2.         Mengawasi dan melihat proses KBM di kelas.
Kepala Yayasan sering melakukan pengamatan kelas secara tiba-tiba saat bertindak atau berperan sebagagai supervisor. Beliau melakukan hal ini karena ingin mengendalikan penyelenggaraan bidang teknis edukatif di sekolah sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan kebijakan yang telah ditetapkan dan menjamin agar kegiatan sekolalah berlangsung sesuai dengan ketentuan yang berlaku sehingga segala sesuatunya berjalan lancar dan diperoleh hasil yang optimal. Dalam kegiatan mengawasi, Kepala Yayasan juga melihat cara guru mengajar apakah telah sesuai dengan RPP yang telah disusun atau kah tidak. Jika ada guru yang selama mengajar tida berpatokan kepada RPP yang telah disusun oleh guru itu sendiri, supervisor perlu memberi solusi atau bahkan teguran. Supervisor juga mengawasi tindakan guru dalam memberi hukuman. Diharapkan hukuman yang diberi tidak terlalu menekan fisik siswa.
                     3.         Memberi pelatihan kepada guru
Setelah Kepala Yayasan mengetahui bahwa ada beberapa masalah dalam pelaksanaan KBM di sekolah beliau akan mengadakan pelatihan kepada guru-guru. Hal ini dimaksudkan supaya tidak ada lagi masalah atau hambatan yang terjadi selama proses KBM berlangsung. Dalam kegiatan ini Kepala Yasasan memberikan bimbingan langsung untuk memperbaiki kesalahan, kekurangan dan kekilafan serta membantu memecahkan masalah yang dihadapi sekolah sehingga dapat dicegah kesalahan dan penyimpangan yang lebih jauh. Pelaksanaan kegiatan supervisi dilaksanakan oleh Kepala Yayasan dan Kepala Sekolah dalam memberikan pembinaan kepada guru. Hal tersebut karena proses belajar-mengajar yang dilaksakan guru merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Oleh karena itu kegiatan supervisi dipandang perlu untuk memperbaiki kinerja guru dalam proses pembelajaran agar proses KBM berjalan dengan lancar dan optimal sehingga tujuan yayasan tercapai.
Dengan adanya supervisor di sekolah ini, terjadi peningkatan proses KBM yang terjadi. Setelah supervisor mengadakan kunjungan ke sekolah dan memberi pengarahan dan pelatihan kepada gurudengan harapan setelah diketahui adanya hambatan atau masalah yang terjadi pada proses KBM supervisor dapat memberi solusi untuk masalah yang terjadi agar masalah tersebut dapat ditasi sehingga untuk ke depa tidak ada lagi hambatan atau masalah yang terjadi selama pelaksanaan proses KBM di sekolah.

Dalam melaksanakan tugasnya sebagai supervisi, Kepala Yayasan dibantu oleh Kepala Sekolah. Kepala sekolah ditugaskan untuk mengawasi kegiatan KBM yang berlangsung sehari-hari di sekolah. Karena Kepala Yayasan hanya berkunjung 2 kali sebulan ke sekolah. Selain ditugaskan sebagai pengawas sehari-hari, Kepala Sekolah juga dipercayakan untuk mengadakan evaluasi dan menjalankan segala keputusan dari yayasan. Dalam mengawasi proses KBM yang terjadi sehari-hariKepala Sekolah dibantu oleh Komite Sekolah.
Supervisor selain memberi pelatihan dan pengarahan kepada guru-guru, beliau juga memberikan penghargaan kepda guru yang berprestasi. Adapaun penghargaan yang diberikan adalah berupa Piagam Pengahargaan. Hal ini dilakukan agar guru termotivasi untuk meningkatkan kualitas mengajarnya.
Dari keterangan di atas dapat dilihat bahwa tugas supervisi telah dilaksanakan dengan baik oleh Kepala Yayasan. Di mana segala kegiatan yang telah dilakukan oleh supervisor adalah bertujuan unuk membantu sekolah untuk menngkatkan kualitas guru sehingga proses KBM dapat berjalan dengan lancar. Hal ini telah sesuai dengan tujuan supervisi. Tujuan supervisi adalah memberikan layanan dan bantuan untuk meningkatkan kualitas mengajar guru di kelas yang pada gilirannya untuk meningkatkan kualitas belajar siswa. Bukan saja memperbaiki kemampuan mengajar tetapi juga mengembangkan potensi kualitas guru.
Salah satu upaya peningkatan profesional guru adalah melalui supervisi pengajaran. Pelaksanaan supervisi pengajaran perlu dilakukan secara sistematis oleh kepala yayasan, kepala sekolah dan pengawas sekolah (Komite sekolah) bertujuan memberikan pembinaan kepada guru-guru agar dapat melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien. Dalam pelaksanaannya, baik kepala yayasan, kepala sekolah dan pengawas sekolah dapat menggunakan lembar pengamatan yang berisi aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam peningkatan kinerja guru dan kinerja sekolah. Untuk mensupervisi guru digunakan lembar observasi yang berupa alat penilaian kemampuan guru (APKG), sedangkan untuk mensupervisi kinerja sekolah dilakukan dengan mencermati bidang akademik, kesiswaan, personalia, keuangan, sarana dan prasarana, serta hubungan masyarakat.






b.      Observasi dalam bidang Menejemen Sekolah
Setelah kami mengadakan observasi langsung ke Sekolas SMP Perguruan Swasta Pahlawan Naisonal dan melakukan wawancara kepda Kepala Sekolah Bapak H. Suharto, S.Pd. dan kepada pegawai Tata Usaha Ibu Sri Widya Khairani, saya melihat bahwa sekolah ini telah memiliki menejemen sekolah yang cukup baik. Hal ini terlihat dari adanya susunan atau struktur organisasi dari sekolah ini (berkas terlampir). Di mana supervisi di sekolah ini adalah Kepala Yayasan dan dengan dibantu oleh Diknas dan Kepala Sekolah dalam mengelolah sekolah. Kepala sekolah berkoordinasi dengan Komite sekolah akan melaksanakan dan mengontrol kegiatan yang berlangsung sehari-hari di sekolah dan mengkomendoi Kepala Tata Usaha untuk mengurus segala kegiatan administrasi sekolah dan melaporkan perkembangan sekolah ke Diknas. Kepala sekolah bertugas sebagai ketua mewakili kepala sekolah  saat kepla sekola berhalangan. Nantinya kepala sekolah danwakil kepala sekolah akan mengkoordinir UR. Kurikulum, UR. Kesiswaan, UR. Humas, UR. Sarana, Koord. MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran), Walikelas, Guru Mata Pelajaran sampai ke Guru BK. Sehingga berdasarkan struktur yang terlampir dapat dikatakan bahwa struktur keorganisasian sekolah ini sudah lengkap.
Kurikulum yang dipakai di sekolah ini adalah Kurikulum KTSP ( Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Jumlah siswa yang terdapa di sekolah ini adalah 1.686 siswa dengan jumlah kelas adalah 38 kelas dengan perincian Kelas VII sebanyak 12 kelas, Kelas VII sebanyak 14 kelas, dan Kelas IX sebanyak 12 kelas dengan jumlah rata-rata siswa per kelas adalah 44-45 siswa. Jika dilihat dari jumlah siswa yang ada dalam satu kelas ampaknya kurang efisien dalam melaksanakan kegiatan belajar- mengajar. Hal ini tejadi karena banyaknya siswa yang mendaftar ke sekolah ini dan phak sekolah menampung semua siswa yang mendafar.
Jumlah guru mata pelajaran ditambah dengan jumlah tata usaha dan uru bimbingan konseling adalahsebanyak 60 orang. Jumlah guru ini sangat sedikit jika dibandingkan dengan jumlah siswa yang sangat banyak. Hal ini sangat berpengaruh kepada Kegiaan Belajar Mengajar di kelas, tampak saat saya mengadakan observasi, ada beberapa kelas yang tidak belajar karena tidak ada guru. Terlihat sekali bahwa jumlah guru di sekolah ini masih sangat kurang.
Sarana dan prasaran sekolah ini sudah lengkap. Sarana yang tersedia berupa:
1.      Gedung sekolah
2.      Lapangan upacara
3.      Lapangan olahraga
4.      Perpustakaan
5.      Ruang guru
6.      Ruang TU
7.      Ruang Kepala sekolah
8.      Ruang Bimbingan Konseling
9.      Peralatan olah raga.
Diharapkan dengan adanya sarana dan prasaran yangdisediakan oleh sekolah, siswa-siswanya dapat dengan nyaman belajar di sekolah. Sarana dan prasarana ini berujuan unuk membantu siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Selain sarana dan prasarana umum yang disediakan oleh pihak sekolah, disekolah ini juga erdapat layanan khusus berupa Laboratorium komputer dan laboratorium IPA, musholah, bimbingan konseling, dan ruang OSIS seta kantin.
Di ruang tata usaha terdapat daftar nama-nama guruyang terdapat di sekolah ini. Penyusunan daftar nama guru ini disusun berdasarkan dari urutan pangkat dan golongan dari guru. Selain daftar nama guru, di ruang tata usaha ini juga erdapat daftar petugas upacara. Di mana dalam daftar petugas upacara ini sekolah melibatkan siswa dalam kegiatan yang berlangsung di sekolah. Sekolah juga memberi kesempatan kepada siswa dalam mengikuti kegiatan siswadisekolag memelui OSIS. Dari hal ini saya menilai bahwa sekolah memberi ruang kepada siswa untuk mengembangkan kemampuannya melalui kegiaan sekolah yang diatur oleh adanya OSIS.














KESIMPULAN
Setelah dilakukan wawancara kepada Kepala Sekolah SMP PERGURUAN SWASTA PAHLAWAN NASIOAL Bapak H. Soekarno, S.Pd dan pegawai Tata Usaha Ibu Sri Widya Khairani saya dapat menimpulkan bahwa yang menjadi supervisor di sekolah ini adalah Kepala Yayasan yaitu Bapak H. Soekarno S. dalam melakukan tugasnya sebagai supervisor, beliau melakukan kegiatan Mengikuti rapat, dari rapat Kepala Yaysan menjadi mengetahui seberapa besar kegiatan belajar-mengajar yang berhasil diterapkan disekolah, mengawasi dan melihat proses KBM di kelas, beliau melakukan hal ini karena ingin mengendalikan penyelenggaraan bidang teknis edukatif di sekolah sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan kebijakan yang telah ditetapkan dan menjamin agar kegiatan sekolalah berlangsung sesuai dengan ketentuan yang berlaku sehingga segala sesuatunya berjalan lancar dan diperoleh hasil yang optimal serta memberi pelatihan kepada guru, setelah Kepala Yayasan mengetahui bahwa ada beberapa masalah dalam pelaksanaan KBM di sekolah beliau akan mengadakan pelatihan kepada guru-guru. Hal ini dimaksudkan supaya tidak ada lagi masalah atau hambatan yang terjadi selama proses KBM berlangsung. Dengan adanya supervisi di sekolah terdapat peningkatan kualitas guru yang ditandai dengan adanya peghargaan kepada guru berprstasi.
Dalam hal menejemen pendidikakn sekolah ini sudah cukup baik karena telah memiliki susunan organisasi yang baik dan menyeluruh kepda semua aspek atau bidang. Hanya saja jumlah guru di sekolah ini kurang dibandingkan dengan jumlah kelas dan jumlah siswa yang ada. Dalam hal pemberian sarana dan prasaran sekolah ini sudah cukup baik karena telah memberikan sarana dan prasarana yang baik dan lengkap.


REFERENSI
M. Manulang, Dasar-Dasar Manajemen, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1963

Syarifuddin,2002. Menejemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan. Jakarta: Grasindo

Tim Pegampu. 2011. Profesi Kependidikan. Medan : FMIPA Unimed

Tidak ada komentar:

Posting Komentar